Bicara
tentang optimisme, itu artinya bicara tentang sikap. Bagaimana sikap kita bila merasa
kehidupan ini begitu berat untuk kita jalani, merasa kesulitan akan datang
menerjang, atau bila kita merasa tukang tagih utang sudah ada di depan pintu rumah
kita. Aku tahu, bicara itu mudah. tidaklah gampang bersikap optimis, ketika
seluruh faktor tidak berpihak kepada kita, ketika kita merasa semua orang
menekan kita.
Tapi
jangan patah semangat. Membangun sikap optimis memang membutuhkan waktu,
kebiasaan dan proses. Maka buatlah sasaran yang ingin anda capai sebagai titik
tujuan dari seluruh proses yang akan anda jalani. Mengetahui alasan atau sebab
mengapa anda ingin mencapai sesuatu adalah lebih penting daripada mengetahui
bagaimana cara mencapainya. Saat alasan itu kuat maka dalam proses yang
berjalan, anda akan menemukan cara untuk mencapainya.
Saat anda membangun bisnis, besar atau kecil, anda pasti akan menghadapi tantangan, kesulitan, rasa tidak nyaman dan seringkali kegagalan. Hanya satu hal yang bisa membuat anda terus melakukan perjalanan membangun bisnis yang sukses, yaitu jika anda mempunyai alasan yang kuat mengapa anda ingin sukses.
Ingat!
Anda tidak akan mendapatkan apa yang anda inginkan, ya benar, tidak akan
mendapatkan apa yang anda inginkan, bila anda tidak memiliki keinginan kuat
atau sangat kuat untuk mendapatkannya. Tidak fokus adalah salah satu penyebab
kegagalan bagi banyak orang yang sedang membangun bisnis. Sinar matahari yang
melalui kaca pembesar, tidak akan mulai membakar semua titik yang ada pada
kertas dibawahnya. Tapi akan membakar satu titik yang kita diamkan untuk
beberapa saat. Itulah artinya fokus. Untuk fokus kita harus memiliki sikap
optimis yang tidak pernah padam.
Jordan Belfort
tahu betul apa itu sikap optimis. Sikap optimisnya tidak tergoyahkan. Dia juga
paham betul bagaimana menularkan sikap tersebut pada orang-orang di
sekelilingnya.
“Aku Jordan Belfort. Aku ingin mengatakan sesuatu pada kalian. Tidak
ada kemuliaan dalam kemiskinan. Aku sudah pernah menjadi orang miskin dan sudah
pernah menjadi orang kaya, dan aku memilih kaya setiap hari. Karena setidaknya
sebagai orang kaya, ketika aku harus menghadapi masalah-masalahku, aku datang dengan
sebuah Limossin, mengenakan pakaian berharga 2.000 dollar dan sebuah jam tangan
emas seharga 40.000 dollar. Jika ada orang disini yang berpikir aku tidak benar
atau materialistis, pergi dapatkan
sebuah pekerjaan di McDonald, karena di sanalah kamu pantas berada. Tapi
sebelum kamu meninggalkan ruangan yang penuh pemenang ini, aku mau kamu melihat
pada orang disebelahmu. Karena satu saat di masa depan yang tidak terlalu lama,
kamu akan berhenti di sebuah lampu merah dengan mobil Pinto-mu yang sudah kuno,
dan orang itu akan berhenti disebelahmu, dengan mobil Porsche-nya yang baru. Dengan
seorang istri yang cantik dan memiliki tubuh bagus di sampingnya. Lalu siapa
yang ada disampingmu? Kamu akan duduk bersebelahan dengan wilddebest yang menjijikkan,
dengan wajahmu yang tidak bercukur lebih dari tiga minggu, dengan mobil tua
yang penuh dengan belanjaan dari klub diskon sialan! Itulah dirimu! Jadi dengarkan
aku. Apa kamu tidak mampu membayar kartu kreditmu? Bagus, angkat telepon dan
mulailah menjual. Apakah pemilik rumah sewamu mulai akan mengusirmu. Bagus, angkat
telepon dan mulailah menjual. Apa pacarmu menganggap kamu seorang pecundang
yang tidak berharga? Angkat telepon dan mulailah menjual. Aku mau kamu mulai
mengatasi masalah-masalahmu dan menjadi kaya. Aku mau kalian keluar sana dan
menghantamkan sahan yang kamu jual ke tenggorokan klien-klien mu sampai mereka
tersedak. Ya, sampai mereka tersedak dan membeli saham itu. Untuk itu jangan
pernah menyerah!!”
Bayangkan
jika pada awalnya anda akan berangkat ke Bali, anda diberitahu seseorang bahwa Jogjakarta
lebih bagus dan anda merubah arah anda ke Jogjakarta. Tiba-tiba dalam
perjalanan ke Jogja, anda membaca sebuah artikel bahwa Bandung udaranya dingin
dan pemandangan alam sangat bagus. Anda merubah arah ke Bandung. Belum sampai
disana, anda membaca ada pameran mobil yang bagus di Jakarta dan anda merubah
arah lagi. Dan tiba-tiba anda heran, mengapa setelah satu bulan anda tidak
sampai ke Bali seperti yang anda rencanakan.
Fokus!
Ya, tidak tergoyahkan. Sikap optimis? Ya, itulah yang aku maksud.
Jo Hack - bagian II dari III
0 komentar:
Posting Komentar